Halloween party ideas 2015

 
Puding ini aku buat pas lagi seneng-senengnya bikin puding. Sebelumnya aku sudah membuat beberapa macam puding, nanti satu-persatu aku share di sini ya.....

Hasil puding ini lembut dan enak. Cara membuatnya pun mudah. Kalau kebanyakan, dibuat 1/2 resep saja. Aslinya ada lapisan puding coklatnya juga, cuma aku hanya membuat yang karamelnya saja, sekedar iseng belajar membuat karamel hehehe....
Ini dia resepnya:

PUDDING KARAMEL
Penulis: Fatmah Bahalwan
200 gr gula pasir
600 ml air panas
900 ml susu cair
2 bks agar-agar bubuk putih @7gr
50 gr gula pasir

Cara membuatnya:
- Masak 200 gr gula pasir diatas api kecil hingga menjadi karamel (gosong), tuangi air panas, biarkan mendidih dan semua karamel larut.
- Angkat, dinginkan.
- Campur air karamel, susu cair, agar-agar bubuk dan 50gr gula pasir didalam panci, aduk rata. Masak hingga mendidih.
- Tuang ke dalam cetakan puding.

Yuk dicoba membuatnya.... ^_^

Bagi sebagian orang, kue yang dipanggang dengan oven mempunyai lebih banyak faktor kesulitan atau kegagalan. Karena itu banyak yang memulai belajar dengan mengukus.

Kebetulan aku kurang suka kue kukus hahahaha.... tapi bukan berarti nggak enak lho.... banyak kok kue kukus yang enak-enak, mungkin masalah selera saja ya..... Nyatanya putriku justru suka kue-kue yang dikukus, apalagi kalau tengahnya dicampur selai atau susu kental..... hmmm suka banget tuh dia.....

Untuk mengukus, tidak harus mempunyai kukusan besar, yang kecil pun cukup kalau untuk konsumsi keluarga sendiri.

Untuk kukusan aku punya 2 macam:

1. Kukusan jadul


Ini kukusan warisan dari mamiku, karena sudah nggak pernah dipakai lagi. Dulu mami sering membuat bolu kukus, aku masih ingat sering disuruh ikut bantu nglipetin kertasnya. Jaman sekarang, paka kertas cupcake tinggal pasang beres deh.......
Kukusan ini sebetulnya cukup besar, hanya kalau loyangnya kotak cuma muat yang ukuran 24cm maksimal. Kalau loyangnya bundar bisa muat sampai ukuran 30cm kayaknya.

Biasanya aku pakai kalau ada yg pesan brownies kukus cuma 1-2 buah saja atau kalau membuat kue kukus yang jumlahnya sedikit.
Karena bentuk atasnya sudah kerucut, uap air tidak akan jatuh ke bawah menetes di permukaan kue, tapi mengalir ke samping.

2. Klakat besar
 
Klakat ini ukurannya 40cmX40cm, aku beli tahun 2010 lalu.
Aku membelinya di daerah Kalibaru. Di sana sepanjang jalan banyak sekali pengrajin loyang, kukusan dan alat-alat rumah tangga. Jadi harganya relatif lebih murah daripada beli di toko.

Klakat ini terpakai kalau butuh mengukus cake kukus yang loyang 30cmX30cm, dan tahun lalu untuk ngukus nasi kuning buat tumpeng ultah putriku. Sarangan bawaan klakat ini ada 2, lubang kecil dan lubang besar.Yang biasa aku pakai yang lubang besar.

Sama dengan kukusan yang di atas, permukaannya kerucut, jadi uap air tidak menetesi adonan kue. Kalau klakat/kukusan yang tutupnya tidak berbentuk kerucut, sebaiknya gunakan serbet bersih untuk melapisi tutupnya (bagian dalam) supaya uap airnya tidak jatuh ke adonan. Kalau ketetesan, adonannya nanti bisa "berjerawat" alias tidak rata, banyak lubang-lubangnya hehehe.....

Mengukus kue memang relatif lebih mudah, karena tidak akan gosong, tapi juga harus diperhatikan ada saatnya mengukus dengan api besar, sedang, atau kecil. Perhatikan baik-baik petunjuk tiap resep sebelum mencobanya ya.....

Selamat mengukus.... ^_^

Sudah agak lama aku ingin share tentang alat-alat "perang" yang aku pakai di dapur, cuma motretnya baru kesampaian beberapa waktu lalu.
Aku share satu-persatu ya, supaya jadinya nggak terlalu panjang.
Yang pertama kali ini adalah mixer.

Mixer bagi seorang bakul kue (atau pecinta baking) merupakan salah satu alat wajib, tidak masalah merk atau kapasitasnya.

Saat ini aku mempunyai 2 buah mixer:


1. Mixer Bosch, yang aku miliki sejak tahun 2002.
 
Mixer yang satu ini benar-benar tahan banting dan memuaskan, sesuailah dengan harganya hehehe.... Dulu belinya sekitar 2 juta lebih dikit (masih teringat dulu sampai menguras tabungan hahaha....), sekarang ini harganya hampir mencapai 4 juta.
Tapi memang kemampuannya harus kuacungi jempol.......
Untuk mengadon roti, donat, sampai cake, atau sekedar putih telur, dan mentega untuk butter cream, kemampuannya sangat dapat diandalkan.
Untuk membuat adonan roti (dough) benar-benar bisa sampai kalis elastis dengan kapasitas max 2 kg adonan basah (1 kg terigu).
Untuk membuat cake yang menggunakan kuning telur saja pun, dapat mengocok sampai kental sekali dalam waktu yang relatif tidak lama.
Karena itu untuk sementara masih belum bisa pindah ke lain merk hehehe....
Kekurangannya, untuk adonan yang sedikit justru menyusahkan, kalau adonan roti jadi banyak menempel di bagian tengah, sedangkan untuk adonan cake jadi kurang merata.
Karena itu aku mempunyai 1 mixer cadangan yang ini:

2. Hand Mixer Philips
 
Sebetulnya, sekitar tahun 1999 aku punya satu buah mixer Philips dengan standingnya, tapi setelah punya mixer Bosch di atas jadi jarang aku gunakan, karena dulu memang aku jarang sekali bikin kue. Akhirnya mixer Philipsku itu aku pindahtangankan untuk mamiku. Sekarang malah kayaknya sudah pindah tangan lagi ke kakak iparku, karena mami jarang bikin kue.
Nah, mulai akhir 2009 aku mulai suka bikin kue lagi, penasaran dengan berbagai macam resep yang ada, ternyata butuh juga mixer kecil ya.... karena kadang 1 resep hanya menggunakan 3-4 butir telur, belum lagi kalau ada resep di mana menteganya harus dikocok sendiri, atau putih telurnya dikocok terpisah.....
Akhirnya beli satu lagi deh..... hand mixer saja cukup deh.....
Mixer Philips ini lebih sering aku gunakan untuk resep-resep kecil (sedikit telur), kalau ada orderan lebih sering menggunakan yang Bosch karena kapasitasnya yang lebih besar.
Untuk kue kering juga pakai yang Philips ini, karena kan biasanya cuma mengocok mentega sebentar saja.

Jadi buat yang sedang belajar membuat kue, atau senang membuat kue, mixer is a must have.... Sangat membantu walaupun untuk adonan super sederhana seperti pancake hehehe....

Masalah merk dan model apa yang akan dibeli, disesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang ada tentunya....
Sekarang ini banyak sekali merk dan model mixer. Untuk hand mixer, ada Philips, Signora, Miyako, buanyak deh..... Untuk kelas heavy duty juga mulai dari merk Signora, Kitchen Aid, Bosch, Kenwood, sampai yang buatan China pun sekarang banyak sekali dengan kapasitas "pabrik roti". Tinggal pilih sesuai kebutuhan ya... Harga mulai dari ratusan ribu sampai belasan/puluhan juta malah hehehe....

Kalau untuk kualitas, tentunya sudah jadi tradisi, ono rego ono rupo, alias barang dengan spesifikasi sama dengan harga yang lebih mahal biasanya memang lebih berkualitas. Dalam hal mixer, mungkin mengocoknya lebih cepat tercapai keadaan yang diinginkan, suaranya lebih halus, bahannya lebih bagus, atau mesinnya lebih kuat.

Untuk segi keawetan, sebetulnya yang lebih berpengaruh adalah cara pakai kita. Barang apa pun juga, kalau dipakai sesuai kapasitas dan perawatannya baik, tentunya akan lebih awet daripada kita gunakan secara sembrono. Nggak percaya?? Aku dan suamiku setiap hari masih menggunakan sepeda motor alfa tahun 1989 dari jaman aku SMP, dan mesinnya masih nyaman dipakai hehehehe..... Sudah menemani belasan tahun hidupku, mulai dari Cilacap, Yogya, Bandung, sekarang Banyuwangi ^_^

Huaaa... panjang juga jadinya ya cuma ngomongin mixer.....
Oya, jangan mudah tergiur oleh iklan-iklan atau promosi ya.... kadang promosi barang itu tidak selamanya 100% benar. Kalaupun tertarik dengan suatu promosi, tanyakan benar-benar garansinya, perawatannya, dsb supaya tidak menyesal setelah membeli.....

Sekian dulu bahasan soal mixer.... soalnya belum banyak pengalaman tentang merk-merk mixer hehehe.... semoga bermanfaat ya..... ^_^


Kalau sedang tidak ada kerjaan dan tidak ada makanan, kadang yang terpikir adalah membuat kue-kue tradisional, karena biasanya membuatnya cenderung lebih mudah dan cepat.
Salah satu di antaranya adalah kue cubit ini...

Karena aku tidak punya cetakan yang khusus untuk kue cubit, kugunakan saja yang ada.
Resepnya seperti ini:

KUE CUBIT
Sumber: Rina Sofiany
Bahan :
150 gr terigu
100 gr gula pasir
2 butir telur
100 ml susu
1 sdt baking powder
essens vanila
meises atau keju untuk taburan

Cara membuatnya :
- campur semua bahan kering, aduk dengan whisk, masukkan telur, aduk.
- kucurkan susu sedikit demi sedikit dan aduk sampai adonan rata. diamkan 15 menit.
- siapkan cetakan kue cubit, olesi dengan mentega/pengoles loyang.
- biarkan sampai panas sedang.
- kecilkan api, tuang adonan kira-kira 3/4 nya, tutup dan masak dengan api kecil.
- pas setengah matang beri taburan. tutup sampai matang.
Mudah sekali kan? Nggak pake mixer dan nggak pake lama hehehehe.....
Bisa dijadikan alternatif untuk camilan teman minum teh sore hari nih..... ^_^

Selain opor ayam, kare ayam juga menjadi salah satu menu favorit kami sekeluarga (kok menu favoritnya banyak ya?? Maklum doyan makan semua hehehe...). Kalau makan sama kare, makannya bisa banyak deh.....

Ada sedikit perbedaan antara kare dan opor, walaupun bumbunya boleh dibilang sama. Kalau kare, kuahnya cenderung dibuat lebih kental dan kemerahan (karena ada cabainya). Untuk rasanya pun, kalau kare agak manis, sedangkan opor tidak menggunakan gula (menggunakan pun, manisnya tidak terlalu terasa seperti kare).
Tapi enaknya sama kok.... ^_^

Ini dia resep yang aku pakai kalau masak kare ayam:

KARE AYAM ALA IRENE
By: Irene Susianto
Bahan :
1/2 ekor ayam, potong menjadi 4 bagian
2 sdm minyak goreng utk menumis
100ml santan kental
300ml santan encer

Bumbu dihaluskan:
3 buah bawang merah
4 siung bawang putih
1 buah cabai merah
3 butir kemiri
1 sdt ketumbar
1/2 sdt jintan
1/4 sdt kayu manis
1/4 sdt bubuk pala
1 ruas jari kunyit

Bumbu lainnya:

1 cm lengkuas, memarkan
3 lembar daun salam
1 batang sereh
garam secukupnya
1-2 sdt gula pasir

Cara membuat :

- Bumbu halus, ditumis dengan minyak goreng sampai harum baunya.
- Masukkan lengkuas, daun salam dan sereh, aduk rata.
- Masukkan daging ayam, aduk-aduk.
- Beri santan encer, aduk rata, dimasak sampai kuahnya tinggal sedikit dan dagingnya empuk.
- Masukkan santan kental, aduk rata.
- Tambahkan garam dan gula secukupnya, koreksi rasa.
- Masak sampai kekentalan yang diinginkan.

Catatan (sama dengan catatan pada opor):
- Kalau suka, bisa ditambahkan tahu, tempe, hati ayam, atau telur rebus.
- Kalau ditambah tahu/tempe/telur rebus, dimasukkan setelah ayam matang sebelum santan kental dicampurkan.
- Untuk tahu/tempe, bisa dipotong kotak-kotak besar/kecil, taqpi terutama kalau tahu, aku lebih suka tahunya diaduk-aduk jadi agak hancur gitu hehehe....
- Kalau menggunakan hati ayam, lebih enak hatinya sudah matang dulu (direbus dulu) supaya warna kuahnya tidak jadi kecoklatan. Dimasukkan sebelum santan kental masuk.
- Kadang ada juga yang senang menambahkan tahu tapi yang sudah digoreng. Tapi aku pribadi lebih suka yang masih putih.
Selamat mencoba ya, semoga berhasil dan cocok di lidah ^_^

 
Opor ayam salah satu lauk kegemaran kami sekeluarga.
Rasa santannya yang gurih dengan bumbu rempah yang pas.... hmmm enak deh pokoknya.
Dulu, sebelum aku mengerti masak memasak dan serba serbinya, aku suka membandingkan, kok kalau masak sendiri sama beli, rasanya lebih enak yang beli ya?? Seperti ada rasa apa gitu, yang tertinggal di lidah kalau masak sendiri.
Ternyata itu karena bumbu halusnya tidak ditumis dulu.... olala.... maklum masih blo'on sih belum ada pengalaman hehehe....
Kalau sekarang, jelas enak masakan sendiri dong ^_^
Opor ayam bisa dimakan dengan nasi atau dengan lontong, jadi lontong opor deh.... tinggal ditaburi bawang goreng dan krupuk udang. Hmm.... terbayang nikmatnya deh......
Ini dia resep opor ala Irene:



OPOR AYAM ALA IRENE
By: Irene Susianto
Bahan:
1/2 ekor ayam, potong menjadi 4 bagian
2 sdm minyak goreng utk menumis
500 ml santan sedang, agak encer

Bumbu dihaluskan:
3 buah bawang merah
4 siung bawang putih
3 butir kemiri
1/2 sdt ketumbar
1/2 sdt jintan
1/4 sdt bubuk pala
1 ruas jari kunyit

Bumbu lainnya:
1 cm lengkuas, memarkan
3 lembar daun salam
1 batang sereh
garam secukupnya

Cara membuat :
- Bumbu halus, ditumis dengan minyak goreng sampai harum baunya.
- Masukkan lengkuas, daun salam dan sereh, aduk rata.
- Masukkan daging ayam, aduk-aduk.
- Beri santan encer, aduk rata, dimasak sampai ayamnya matang sambil sesekali diaduk supaya santannya tidak pecah.
- Tambahkan garam secukupnya, koreksi rasa.

Catatan:
- Kalau suka, bisa ditambahkan tahu, tempe, hati ayam, atau telur rebus.
- Kalau ditambah tahu/tempe/telur rebus, dimasukkan setelah santan dituangkan.
- Untuk tahu/tempe, bisa dipotong kotak-kotak besar/kecil.
- Kalau menggunakan hati ayam, lebih enak hatinya sudah matang dulu (direbus dulu) supaya warna kuahnya tidak jadi kecoklatan.
- Kadang ada juga yang senang menambahkan tahu tapi yang sudah digoreng. Tapi aku pribadi lebih suka yang masih putih/tahu mentah.
Nah ternyata tidak sulit kan memasak sendiri? Jadinya enak pula....
Yuk dicobain ya.......... ^_^

 
Ini salah satu resep kue gulung yang mudah. Mudah, karena dikukus, jadi nggak perlu takut gosong, nggak perlu takut terlalu kering sehingga patah saat digulung hehehe.....

Aku baru mencoba sekali saja, hasilnya enak kok, cakenya lembut dan terasa nyoklat.... bisa deh untuk camilan dan teman minum teh sore hari.....
Berhubung waktu itu aku nggak ada stok selai, aku pakai butter cream sisa dekor kue tart saja. Tapi kalau fillingnya butter cream, setelah matang digulung, tunggu dingin, baru diisi ya, kalau enggak nanti meleleh butter creamnya.



Ini dia resepnya:

BROWNIES KUKUS GULUNG 
by : Nenis Yasmine Cakes
 
Bahan A :
12 btr telur segar
500 gr gula pasir
1 sdm emulsifier
1/2 sdt vanili bubuk
1/4 sdt garam halus

Bahan B :
(dicampur rata dalam 1 wadah)
250 gr terigu segitiga biru
75 gr coklat bubuk dark
1/4 sdt baking powder

Bahan C :
(DCC ditim dulu, angkat, masukan minyak, aduk..lalu masukan butternya. Dinginkan disuhu ruang)
200 gr dark cooking chocolate
350 ml minyak sayur
40 gr unsalted butter

Filling :
250 gr selai blueberry

Hiasan (cairkan) :
100 gr dark cooking chocolate
100 gr white cooking chocolate

CARA MEMBUAT :
 - Bahan A di mixer hingga kental dan berjambul tidak menetes, pindahkan ke baskom besar
- Masukan sedikit demi sedikit bahan B ke bahan A, sambil diayak, aduk balik dengan spatula besar
- Masukan bahan C, aduk hingga coklat cair tercampur rata ke adonan
- Siapkan loyang uk 22 x 22 yg telah diolesi mentega + dilapis kertas roti
- Tuang adonan sebanyak 2 spatula besar ke dalam loyang…ratakan, kukus selama 9 menit saja…
- Balikan brokus yg telah matang ke atas kertas roti diatas meja
- Olesi segera dengan selai tipis2…ratakan
- Gulung perlahan….kunci dulu pada gulungan pertama, baru deh digulung habis..diamkan hingga dingin
- Potong 1 gulungan menjadi 10 potong….hias dengan DCC dan WCC cair motif pagar2an acak…
Perhatikan :
- Saat menggulung harus pas keluar dari kukusan, akan patah kalo digulung setelah dingin.
- Kukusan harus banyak airnya, agar uapnya banyak dan panas, jadi browkus juga gak bergelombang.
- Ingat mengkukusnya hanya 9 menit per 1 loyang. Brownis mengkerut karena dikukus kelamaan.
- Hasilnya brokusnya akan beremah dan lembut.
- Resep untuk 6-7 loyang ukuran 22×22 atau 6-7 gulung brokus.

Untuk 1 resep ini kan jadinya banyak banget yah.... jadi kalau mau membuat sedikit saja, membuatnya 1/4 atau 1/6 resep cukup deh....

Selamat mencoba ya..... ^_^

Rhum Ball atau bola-bola coklat ini salah satu snack yang paling mudah dibuat. Bahannya pun mudah didapat.
Aku jadi teringat dulu waktu masih SMA di Yogya, sering diajak menemani teman satu kostku belanja makanan di Mirota Kotabaru dekat kostku. Aku sih jarang ikutan beli, habis mahal-mahal sih untuk ukuran anak kost seperti aku hehehe.... jadi bener-bener cuma nemenin jalan aja, habis temanku ini orangnya agak penakut sedangkan aku seperti preman hihihihi...

Nah, di Mirota ini aku sering melihat bola-bola coklat ini.... tampaknya menggiurkan sekali, tapi nggak pernah beli, Pernah sih dikasih 1 biji sama temanku ini.... yah, jaman ngekost begitu, semua makanan sih enak banget rasanya, apalagi kalau gratisan hahahaha.....
Nah sekarang sudah bisa bikin sendiri, nggak usah nunggu gratisan lagi.... malah sekali bikin jadinya banyak banget hehehe....
Cocok nih untuk ngajak si kecil bersama-sama bundanya di dapur, bisa dilibatkan dalam proses pembuatannya.....

Yuk dicoba.....

RHUMBALL/BOLA-BOLA COKLAT
Maaf sumbernya lupa dari mana.....
Bahan :
250 gr marie biskuit
4 sdm margarin, lelehkan
200 ml susu kental manis coklat (atau sesuai selera)
100 g meses warna-warni, masukkan ke dalam mangkuk

Cara membuat :
- Hancurkan biskuit Marie, kalau aku menghancurkannya jangan dikeluarkan dari bungkusnya, lalu ditumbuk sedikit-sedikit dengan ulekan.
- Masukkan biskuit, margarin cair dan susu kental manis ke dalam satu wadah, aduk sampai rata.
 - Bentuk menjadi bulatan-bulatan sebesar bakso, kemudian gulingkan ke dalam piring berisi meses sampai tertutup rata.
 - Masukkan ke dalam lemari es sampai mengeras, siap deh....
Tuh kan gampang sekali membuatnya.....
Untuk biskuitnya, tidak harus merk Marie kok, bisa merk apa saja, atau bisa juga kalau membuat cookies yang hancur dikumpulkan jadi satu dan dibuat menjadi rhum ball ini.....

Selamat mencoba ^_^

 
Ada satu menu nasi yang cukup enak nih.... aku suka makan nasi tim ayam ini. Makin banyak ayamnya makin enak hahahaha......
Masaknya cukup mudah kok, cuma persiapannya yang lama, yaitu bagian memotong daging ayamnya (biasanya kupotong kecil-kecil biar bagus penampilannya).
Oya, kalau mau, waktu mengaron nasi bisa diberi sedikit garam supaya lebih gurih nasinya.

Yuk dicoba.... dimakan anget-anget enak banget deh.... apalagi kalau udara dingin... ditambahi acar ketimun, sambal atau saus, pakai kerupuk udang..... hmmmm... jadi lapar membayangkannya..... hiks....




NASI TIM AYAM
Sumbernya lupa dari mana....

Modifikasi: Irene Susianto
Bahan:1 kg Ayam Fillet (Direbus, dipotong2, air jgn dibuang)
1,5 kg beras.

Bumbu:
1 sm margarin
5 siung bwg putih cincang
2 ruas Jahe digeprek
3 sdm minyak wijen
3 sdm saus tiram
4 sdm kecap manis
Garam dan lada secukupnya.

Cara membuat:- tumis bawang putih dengan margarin, masukan jahe sampai harum, kemudian masukkan ayam.
- aduk rata sampai matang sambil menambahkan garam, lada dan kecap manis.
- Tambahkan 1 sm minyak wijen dan saus tiram.
- beras diaron dengan air rebusan ayam ditambah garam dan 2 sm minyak wijen.
- letakkan ayam di dasar cetakan, kemudian tutup dgn nasi aron.
- tim nasi ± 30 menit.
- (Untuk 30 cup)
nasi bisa disimpan di kulkas, dipanaskan kembali dengan cara di kukus atau ditaruh di penghangat nasi*
Selamat makan.... ^_^

Nastar sangat digemari banyak orang. Saat ini banyak sekali varian nastar yang dijual di pasaran, mulai dari yang "old fashioned", sampai yang dibentuk bermacam model dan isian selainya.
Tapi tetap saja yang paling digemari adalah yang bentuknya tradisional, bulat, dengan olesan kuning telur di atasnya (kadang diberi cengkeh juga).

Untuk menghasilkan nastar yang enak, tentunya bahan-bahannya harus dalam kondisi segar dan berkualitas. Penggunaan butter dalam nastar besar sekali pengaruhnya, setelah matang akan menciptakan aroma dan rasa sesuai dengan kualitas butter/margarin yang digunakan.
Dan yang tidak kalah penting adalah kualitas selai yang digunakan.

Aku pernah mencoba membuat nastar, dengan adonan yang sama persis, dengan isian 2 selai yang berbeda. Yang satu selai homemade buatanku sendiri, dan satunya selai yang beli jadi.
Ternyata..... rasanya waktu dimakan amat sangat berbeda.
Adonan yang menggunakan campuran butter wijsman, diberi selai homemade, aroma dan taste butternya jadi enak sekali, rasa selainya pun pas dan enak.
Sedangkan adonan yang sama, diberi selai yang kubeli, aroma dan taste dari wijsman hilang sama sekali, dan rasa selainya kurang enak.

Jujur saja tadinya aku maunya pake selai jadi, karena proses pembuatan selai yang lamaaaaaaaaaaaaaaaaaa................. sekali. Tapi setelah membandingkan hasilnya, akhirnya aku kembali pada selai homemade buatan sendiri saja deh... daripada nastarnya jadi nggak enak hehehe....

Biasanya aku membeli nanas segar yang masih berkulit, lalu minta tolong penjualnya untuk mengupas kulitnya. Karena belinya sekaligus agak banyak, jadi aku pesan dulu, nanti janjian jam berapa diambil.

Sesampai di rumah, nanas langsung dicuci bersih, lalu ditiriskan.
Siapkan blender yang untuk membuat juice dan wajan besar.
Nanas yang sudah bersih dibuang tengahnya, dipotong kecil-kecil, lalu diblender.
Nyalakan api kecil, masukkan nanas yang sudah halus ke dalam wajan.
Sembari melanjutkan proses blender, sesekali aduk-aduk nanas yang di wajan.
Sampai selesai semua, sesekali nanas diaduk-aduk agar tidak sampai gosong bawahnya. Dulu pernah satu kali aku tinggal agak lama, alhasil bagian bawahnya gosong, jadi selainya lebih kehitaman hehehe....
Terus saja diaduk-aduk. Hati-hati ya, pada saat mulai mengental, letupannya panas sekali kalau sampai kecipratan, tanganku sampai ada bekas lukanya akibat membuat selai nanas ini hehehe....
Sampai airnya habis, masukkan gula pasir dan bubuk kayu manis.
Setelah itu diaduk-aduk terus sampai menjadi liat/agak padat, kira-kira bisa dipulung.
Mudah ya.... tapi mengaduknya itu yang butuh kesabaran dan tenaga, karena nggak bisa ditinggal lama, dan prosesnya lama karena harus dengan api kecil.
Pada saat adonan sudah habis airnya, ngaduknya jadi berat hehehe....
Sekali membuat selai biasanya 3-4 jam an baru selesai. Malah yang terakhir sampai 4,5 jam, karena kebetulan dapat nanas yang besar-besar (masih dapat bonus pula), jadi wajannya sampai nggak cukup, nunggu agak "surut" baru dituang lagi.
Saranku, kalau membuat selai nanas, sekalian yang banyak, sepenuhnya wajan, karena membuat sedikit pun lamanya sekitar 3 jam.

Karena itu, kalau ada yang bilang, "wah nastarmu mahal", ya silakan dicoba membuat sendiri saja..... pengorbanan untuk membuat nastar ini sangat besar, mulai dari proses membuat selainya (apalagi kalau kecipratan berkali-kali), sampai memulungi satu-persatu nastarnya secara manual... weleh weleh..... capek bener lho.... apalagi semua dikerjakan sendiri.... Kalau bukan karena i love baking mungkin males.com jualan nastar hahahaha......
Apalagi kalau dibanding-bandingkan harga dengan produk orang lain yang rasanya (maaf) nggak ada apa-apanya deh..... padahal cuma selisih sedikit harganya....
Ya sudahlah.... selera orang beda-beda kok.... Nyatanya aku punya kawan dekat keluarga di Surabaya yang sudah sering repeat order untuk nastar dan peanut butter cookies. Thank you atas kepercayaanmu ya Bos..... ^_^

Jadi ngelantur deh ceritanya kemana-mana hihihihihi.......
Ini resep selai nanas yang aku pakai:

SELAI NANAS
Sumber: Fatmah Bahalwan

4 bh nanas palembang
200 gr gula pasir
1 sdt garam
1 ptng kayu manis

Cara membuatnya ya seperti di atas tadi.
Untuk nanasnya, di Banyuwangi sini jarang ada nanas palembang, jadi seadanya saja, hasilnya tetap uenak kok....
Pertama kali membuat selai nanas ini, aku membuat 4 buah saja sesuai resep, dan lamanya 3,5 jam. Setelah itu aku membuat selalu sekaligus banyak, 15-18 buah nanas, hanya biasanya ukuran buahnya agak kecil.
Terakhir kemarin aku membuat 16 buah nanas sekaligus dengan ukuran agak jumbo, makanya sampai nggak cukup wajannya.....hehehe....

Hmmmm... mudah-mudahan berguna ya..... 
Aku lupa memotret yang sudah jadi, menyusul saja foto selainya ^_^

 
Order cake ini datang dari sebuah online store di USA, yang bekerja sama dengan Irene's Kitchen, khusus untuk hantaran ke wilayah Banyuwangi saja.
Waktu pengantarannya bersamaan harinya dengan Romantic White Forest, karena itu mengerjakannya pun pada hari yang bersamaan.
 
Base cakenya adalah Japanese Cheese Cake, yang dihias dengan butter cream warna dominan kecoklatan.
Karena desainnya pun sudah ditentukan, maka mengerjakannya pun sesuai yang diminta, hanya sedikit modifikasi disesuaikan dengan space yang tersedia.
 
 


Cake ini dipersembahkan dari seseorang di Australia kepada sahabatnya di Banyuwangi sebagai hadiah ultahnya....
Selamat ulang tahun ya Bu... semoga panjang umur, sehat dan bahagia selalu....

Semoga berkenan, dan selamat menikmati..... ^_^

Terima kasih juga sekali lagi untuk sopri-ku..... yang setia mengantar dan selalu mendukungku.....

 
Aku mendapatkan order ini, hasil tangkap lempar order dari Ci Shirley. Makasih ya ci, atas lemparan ordernya hehehe....
Yang order seorang wanita di Jawa Tengah, untuk ultah kekasih hatinya di Situbondo. Minta desain seperti ini. Wah.... ini tantangan buatku, karena baru sekali ini dapat order white forest, sekaligus nganternya jauh pula.
 



H-1 kubuat kuenya, lalu setelah dingin baru dihias sesuai contoh. Karena ucapannya panjang, aku coba membuat "papan" dari coklat putih, lalu ditulis dengan coklat warna pink, sesuai dengan warna bunga gum pastenya. Ternyata tidak sesulit dugaanku semula.... justru sekarang aku jadi jatuh cinta menghias dengan coklat hehehehe.... it's so fun.....

Siang agak sore sudah beres semua, siap untuk diantar esok paginya. Sepertinya putriku pun suka sekali melihat hasil akhir kue ini, seperti mamanya hihihi....


Tadi bangun jam 5 pagi khusus demi orderan yang satu ini (biasanya bangun jam 6 saja sudah cukup pagi hehehehe....). Sepanjang perjalanan agak ketar-ketir juga, takut kuenya kenapa-napa sebelum sampai tujuan. Puji Tuhan selamat sampai tujuan, dan diterima sendiri oleh orangnya...
Setelah itu baru lega deh, perjalanan pulang sudah nggak tegang lagi.....^_^

Barusan saja dapat email dari sang pemesan, beliau merasa puas.... aaaahhh... kalau sudah begini, hilang semua lelah deh hehehehe......

Terima kasih ya atas kepercayaannya, semoga berjodoh, langgeng dan rukun selalu....
Oya, hampir lupa nih, terima kasih banyak untuk suamiku tercinta yang sudah jadi sopri (sopir pribadi) sampai jauh-jauh dan rela bangun pagi hehehehe.... Love you.....

Sama dengan resep Pandan Brownies Kukus Putih Telur, Resep ini adalah hasil modifikasi dari resep Brownies Kukus Putih Telur Ny. Liem yang sudah aku share sebelumnya.
DCC tetap dipakai, hanya coklat bubuk aku ganti maizena, dan separuh adonan diberi pasta mocha. Setelah matang, dioles dengan butter cream, taburi meses di atasnya. Jadilah variasi baru cake kukus untuk ngabisin stok putih telur di kulkas hehehe.... ^_^


Kalau mau, waktu akan memasukkan adonan yang kedua, bisa diberi taburan meses. Berhubung resep ini kubuat berbarengan dengan beberapa resep lain, jadi aku skip biar cepet rampung hehehehe.....


Ini dia resep yang sudah dimodifikasi:

CHOCO MOCHA BROWNIES KUKUS PUTIH TELOR
by: Ny. Liem (dari buku Variasi Brownies Kukus)

Modifikasi: Irene Susianto
 Bahan:
750 ml putih telur
375 gr gula pasir
20 gr Emulfisier
275 gr Tepung terigu
75 gr maizena
1 sdt baking powder
1/2 sdt vanili
200 gr Dark Chocolate
250 ml Minyak goreng
1 sdm pasta mocha
Utk taburan tengah: 150 gr meses
Cara membuat:
- Campur minyak goreng dan DCC, tim sampai coklat leleh, aduk hingga rata. Sisihkan.
- Campur tepung terigu, maizena, baking powder serta vanili, ayak halus supaya tdk ada bagian yg menggumpal.
- Kocok putih telur hingga 1/2 mengembang, masukkan gula sedikit demi sedikit sambil dikocok terus. Baru kemudian masukkan emulfisier, kocok hingga kental. Matikkan mixer.
- Masukkan campuran tepung ke dlm adonan telur sedikit demi sedikit. Aduk rata dgn menggunakan spatula
- Masukkan campuran minyak + coklat yg sdh didinginkan. Aduk rata.
- Panaskan kukusan. Olesi loyang dgn margarine, taburi tepung.
- Bagi dua adonan, yang separuh diberi pasta mocha.
- Tuang sebagian adonan, kukus selama 15-20 menit.
- Taburi meses. Kemudian tuang sisa adonan diatasnya. Kukus selama 20-30 menit atau hingga matang
- Untuk satu resep ini bisa menjadi 1 buah loyang 30 X 30 X 4 cm atau 3 buah loyang brownies 30 X 10 cm
 - Setelah matang, dinginkan. Bisa dihias dengan butter cream dan taburan meses.
 Selamat mencoba ya.... ^_^
Diberdayakan oleh Blogger.